Canva Sebagai Media Pembelajaran IPA Materi Perpindahan Kalor di SD. Artikel ini dirumuskan sebagai pengembangan media pembelajaran di Sekolah Dasar, hal ini dilatarbelakangi karena kurangnya variasi media pembelajaran dengan memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan dengan pendekatan deskriptif berdasarkan literatur yang relevan. Pengembangan media pembelajaran ini ditujukan pada mata pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA khususnya pada materi perpindahan kalor. Tujuan pengembangan media pembelajaran ini agar siswa belajar sesuai dengan tahap perkembanganya, siswa Sekolah Dasar berada pada tahap Operasional Konkrit. Tahap ini merupakan tahap ke tiga berdasarkan tahap perkembangan kognitif menurut Piaget. Pada tahap ini anak membutuhkan objek konkret atau suatu pembiasaan dalam pembelajaran. Dengan menggunakan Canva sebagai media pembelajaran dapat memudahkan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Materi pembelajaran dapat dibuat animasi menggunakan fitur yang tersedia pada Canva. Sehingga, siswa dapat belajar dengan objek konkret dalam bentuk animasi pada mata pelajaran IPA materi perpindahan kalor. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JIPD Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5, No. 2, Bulan Juli Tahun 2021, Hal. 96-101 E-ISSN 2598-408X, P-ISSN 2541-0202 96 CANVA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA MATERI PERPINDAHAN KALOR DI SD 1Tiara Melinda, 2Erwin Rahayu Saputra Prodi PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya, Jl. Dadaha Kahuripan, Kec. Tawang, Tasikmalaya, Jawa Barat 46115 1email tiaramelinda11 2email erwinrsaputra Diterima 11 April 2021, Direvisi 7 Juli 2021, Diterbitkan 31 Juli 2021 AbstractCanva as a Science Learning Media to Heat Transfer Material in Elementary School. This article is formulated as the development of learning media in elementary schools, this is motivated by the lack of variety of learning media by utilizing current technological developments. This study uses a development research method with a descriptive approach based on the relevant literature. The development of this learning media is aimed at the subject of Natural Sciences IPA, especially on the material of heat transfer. The purpose of developing this learning media is so that students learn according to their developmental stages, elementary school students are at the concrete operational stage. This stage is the third stage based on the stage of cognitive development according to Piaget. At this stage the child needs a concrete object or a habit of learning. Using Canva as a learning medium can make it easier for teachers in teaching and learning activities. Learning materials can be animated using the features available in Canva. Thus, students can learn with concrete objects in the form of animations in the science subjects of heat transfer material. Keywords Learning Media, Canva, Natural Sciences, Elementary School Abstrak Canva Sebagai Media Pembelajaran IPA Materi Perpindahan Kalor di SD. Artikel ini dirumuskan sebagai pengembangan media pembelajaran di Sekolah Dasar, hal ini dilatarbelakangi karena kurangnya variasi media pembelajaran dengan memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan dengan pendekatan deskriptif berdasarkan literatur yang relevan. Pengembangan media pembelajaran ini ditujukan pada mata pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA khususnya pada materi perpindahan kalor. Tujuan pengembangan media pembelajaran ini agar siswa belajar sesuai dengan tahap perkembanganya, siswa Sekolah Dasar berada pada tahap Operasional Konkrit. Tahap ini merupakan tahap ke tiga berdasarkan tahap perkembangan kognitif menurut Piaget. Pada tahap ini anak membutuhkan objek konkret atau suatu pembiasaan dalam pembelajaran. Dengan menggunakan Canva sebagai media pembelajaran dapat memudahkan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Materi pembelajaran dapat dibuat animasi menggunakan fitur yang tersedia pada Canva. Sehingga, siswa dapat belajar dengan objek konkret dalam bentuk animasi pada mata pelajaran IPA materi perpindahan kalor. Kata Kunci Media Pembelajaran, Canva, Ilmu Pengetahuan Alam, Sekolah Dasar PENDAHULUAN Kegiatan pembelajaran dipersiapkan guru sebaik mungkin agar peserta didik memahami materi yang disampaikan. Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, memilih model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran hingga evaluasi pembelajaran. Hal dipersiapkan guru agar mempermudah dalam mencapai tujuan pendidikan, salah satu yang dipersiapkan guru adalah media pembelajaran. Media pembelajaran dipandang sebagai salah satu komponen pembelajaran membantu guru dan peserta didik dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pada peserta didik, bagi peserta didik media pembelajaran membantu mereka memahami materi yang disampaikan guru. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA membelajarkan peserta didik bekerja secara Melinda, Saputra,Canva Sebagai Media Pembelajaran IPA..... 97 ilmiah dan berinkuiri, karena hakikat IPA merupakan cara berpikir ilmuan dan hakikat pendidikan IPA agar pola berpikir siswa seperti ilmuan dalam memahami alam dan fenomenanya. Peserta didik di jenjang Sekolah Dasar berada pada tahap perkembangan kognitif operasional konkrit. Berdasarkan teori Piaget, pada tahap operasional konkrit anak sudah cukup matang untuk menggunakan pemikiran logika atau operasi, tetapi hanya untuk objek fisik yang ada saat ini. Dengan begitu dalam belajar IPA, peserta didik membutuhkan objek konkret untuk memahami materi. Maka, sejalan dengan penjelasan mengenai tahap operasional konkrit guru harus mampumembuat media pembelajaran yang tepat. Di era perkembangan teknologi ini guru harus lebih inovatif dalam membuat media pembelajaran. Guru dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk membuat media pembelajaran. Salah satu aplikasi yang dapat digunakan yaitu Canva. Canva merupakan platform desiain grafis yang digunakan untuk membuat grafis media sosial, presentasi, poster, dokumen, dan konten visual lainnya Wikipedia,2021. Aplikasi ini juga menyediakan template desain sebagai referensi dalam membuat desain. Dengan adanya penelitian ini untuk memberikan gambaran pengembangan media pembelajaran di Sekolah Dasar, agar siswa dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya. METODE PENELITIAN Metode penelitian pengembangan dipilih untuk mengembangkan media pembelajaran yang sudah ada di Sekolah Dasar khususnya pada mata pelajaran IPA. Metode penelitian pengembangan ini didukung dengan beberapa literatur yang sesuai dengan penelitian ini. Media pembelajaran dikembangkan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini. Sehingga, metode pengembangan dipilih dengan pendekatan deskriptif berdasarkan literatur yang relevan. Menurut Sugiyono dalam Haryati,S 201213 metode penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan tersebut. Selaras dengan pendapat Sugiyono bahwa metode penelitian pengembangan itu mengahasilkan suatu produk baru atau memaksimalkan produk yang sudah ada. Begitu pun pendapat Haryati 2012 bahwa penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengambangkan, dan memvalidasi produk. Produk- produk tersebut dapat berupa hal yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan seperti inovasi kurikulum, media pembelajran dan lain sebagainya. HASIL DAN PEMBAHASAN Media Pembelajaran Munculnya media pembelajaran dilatarbelakangi karena kebutuhan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran serta berdasarkan bahan pembelajaran oleh Rohani dengan judul “Media Pembelajaran” disebutkan guru menyadari perlunyasarana belajar untuk menyeluruhkan rangsangan dan pengalaman belajar untuk siswa melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan merupakan hakikat proses belajar mengajar. Pesan, sumber pesan, saluran atau media dan penerima pesan dipandang sebagai komponen-komponen dalam proses komunikasi. Media dipandang sebagai suatu alat bantu guru dalam proses pembelajaran agar efektif untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Berikut manfaat media pembelajaran berdasarkan bahan pembelajaran menurut Rohani,R 2019 1. Dapat membantu kemudahan belajar bagi siswa dan kemudahan mengajar bagi guru. Metode dan media pembelajaran dipandang sebagai dua hal yang tidak bisa terpisah. Pembelajaran efektif akan terwujud dengan adanya metode dan media yang tepat, dengan hubungan sinkron antar keduanya sehingga mampu mewujudkan mutu pembelajaran dengan tinggi. Singkatnya, dengan adanya media pembelajaran memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami materi. Bagi guru media pembelajaran membantu dalam memperjelas atau mempermudah penyampaian materi kepada peserta didik. 2. Melalui alat bantu konsep tema pengejaran hal abstrak dapat diwujudkan dalam bentuk konkrit. Hal ini tentunya diperlukan peserta didik pada jenjang Sekolah Dasar, karena berdasarkan teori perkembangan kognitif menurut Piaget anak usia 7-11 tahun berada pada tahap operasional konkrit. Pada tahap ini anak memerlukan objek konkrit saat belajar. 3. Belajar mengajar tidak membosankan dan tidak monoton sebagai satu penyebab rendahnya daya serap dan tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran. Hal tersebut menyangkut mata pelajaran di mana konsep-konsep tertentu masih bersifat abstrak. Untuk itu, pendidik harus mampu mengidentifikasi strategi pendidikannya. 98 JIPD Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, Volume 5, Nomor 2 Juli 2021 Selain itu, guru harus mampu membuat dan mengembangkan bahan ajar. Kemajuan teknologi saat ini membantu banyak orang hidup dengan teknologi membuat segalanya menjadi lebih mudah. Guru dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menciptakan materi pembelajaran secara kreatif 4. Segala alat indra manusia dapat mengartikan dan turut berdialog sehingga kelemahan kemampuan salah satu indera dapat diimbangi oleh kekuatan indera lain. Karena pada dasarnya dalam kegiatan belajar melibatkan lebih dari satu alat indera manusia. Kegiatan belajar dengan pengunaan media pengajaran akan memudahkan siswa memahami penjelasan guru. Levi & Lentz 1982 menyaatakan empat fungsi media pengajaran, khususnya media visual, yaitu 1. Fungsi atensi media visual merupakan pokok artinya menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada materi pembelajaran yang ada kaitannya dengan makna visual. 2. Fungsi afektif media visual dapat dilihat dari tingkat kenyamanan siswa ketika belajar atau membaca teks bergambar 3. Fungsi kognitif media visual dapat dilihat pada temuan-temuan penelitian dengan mengunggapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi pesan dalam gambar. 4. Fungsi kompensantoris media pengajaran dapat dilihat melalui hasil penelitian bahwa media visual memberikan konteks untuk memahami teks. Sehingga, membantu siswa dengan kemampuan yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali Berdasarkan bahan pembelajaran Rohani dengan judul “Media Pembelajaran” dapat kita simpulkan secara sederhana bahwa media pembelajaran pada intinya memberikan keuntungan bagi guru dan peserta didik. Bagi guru, media pembelajaran membantu dalam menyampaikan materi dan mencapai tujuan pembelajaran. Bagi peserta didik media pembelajaran mempermudah mereka dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan guru. Dengan demikian media pembelajaran dibuat untuk menunjang pembelajaran. Materi Perpindahan Kalor Berdasarkan penelitian Azizah et al 2020, mata pelajaran IPA mencakup banyak materi tentang alam dan lingkungannya, salah satunya materi perpindahan panas. Perpindahan panas didefinisikan sebagai perpindahan energi panas yang terjadi pada benda dengan suhu tinggi ke benda dengan suhu lebih rendah. Pada materi ini siswa mempelajari tentang pentingnya perpindahan panas, tiga jenis perpindahan panas yaitu perpindahan panas secara konduksi,konveksi, dan radiasi, serta penerapan perpindahan panas dalam kehidupan sehari-hari. Pada materi ini siswa harus dapat memahami konsep awal dengan baik agar dapat membedakan ketiga jenis perpindahan panas dan mampu menerapkannya pada kehidupan sehari-hari. Pembelajaran perpindahan panas sangat tepat jika dilakukan melalui eksperimen atau percobaan sederhana. Melalui eksperimen atau percobaan sederhana siswa dapat secara langsung mengamati proses perpindahan panas dan menanamkan konsep yang kuat pada siswa. Sejalan dengan pendapat tersebut, siswa harus memahami konsep awal perpindahan panas agar bisa membedakan ketiga jenis perpindahan panas dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua hal tersebut bisa dilakukan menunjukkan objek konkret yang berkaitan dengan perpindahan panas di sekitar lingkungan siswa, salah satunya bisa dilakukan dengan cara menggunakan media pembelajaran yang inovatif sehingga konsep dasar perpindahan kalor terbentuk dalam pemikiran siswa. Berdasarkan penjelasan Kemendikbud 2017 dalam artikel karya Aditya, 2020, materi pembelajaran tentang konsep perpindahan panas meliputi 1. Sumber energi panas merupakan benda yang bisa menghasilkan panas. Sumber energi panas dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah matahari, gesekan benda dan api. Sinar matahari adalah sumber panas terbesar. Sinar matahari dimanfaatkan manusia untuk mengeringkan pakaian,mengeringkan ikan,menghasilkan garam, dan sebagai sumber energi alternatif. Selain itu, panas matahari berguna bagi tumbuhan untuk berfotosistesis. 2. Panas dan suhu. Panas kalor dan suhu merupakan dua hal yang berbeda. Energi panas diartikan sebagai salah satu energi yang dapat diterima dan dilepaskan oleh suatu benda. Suhu atau temperatur dipandang sebagai besaran yang dapat Melinda, Saputra,Canva Sebagai Media Pembelajaran IPA..... 99 menentukan derajat panas suatu benda. Alat pengukur suhu disebut termometer. 3. Perpindahan panas, perpindahan panas dibedakan menjadi tiga jenis yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Konduksi adalah perpindahan panas oleh media perantara, tetapi tanpa perpindahan partikel perantara. Konveksi adalah perpindahan panas oleh perantara, tetapi tanpa perpindahan artikel perantara. Radiasi adalah perpindahan panas tidak menggunakan perantara. 4. Konduktor dan isolator. Konduktor adalah perpindahan panas. Isolator diartikan sebagai bahan yang tidak dapat mengahantarkan panas Mengenai beberapa pernyataan di atas, jika kita fokuskan pada materi perpindahan panas, dapat disimpulkan bahwa perpindahan panas dibagi menjadi tiga jenis konduksi,konveksi, dan radiasi. Konduksi adalah perpidahan panas melalui zat perantara yang tidak disertai dengan pergerakan partikel zat. Konveksi adalah perpindahan zat perantara yang bergerak atau ikut berpindah. Dan radiasi merupakan perpindahan panas dilangsungkan atau tidak menggunakan zat perantara. Pengunaan Canva sebagai Media Pembelajaran Terdapat beberapa penelitian mengenai canva sebagai media pembelajaran, mulai dari infografis hingga power point. Berikut beberapa penelitian yang sama mengkaji canva sebagai media pembelajaran 1. Penelitian yang berjudul Pemanfaatan Aplikasi Canva sebagai Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia jenjang SMA/MA dalam Jurnal Sasindo Unpam, Vol 8, No 2, Desember 2020. Penelitian tersebut menjelaskan pemanfaatan fitur Canva oleh guru maupun siswa dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Selain itu, Pelamgi memaparkan kelebihan dan kekurangan aplikasi Canva. Persamaan penelitian Pelangi dengan penelitian ini terdapat pada aplikasi Canva yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Sedangkan, perbedaannya terdapat pada mata pelajaran yang akan diujikan dan jenjang pendidikan. 2. Penelitian yang berjudul Pengembangan Poster Kesehatan Reproduksi Bebasis Pendidikan Karakter menggunakan Canva pada Usia Remaja Sekolah di SMA dalam Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan e-Saintika July 2020 Berdasarkan abstrak pada penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan poster kesehatan reproduksi berbasis pendidikan karakter menggunakan Canva pada usia remaja sekolah di SMA. Persamaan penelitian John, dkk dengan penelitian ini terdapat pada aplikasi Canva yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran IPA. Perbedaannya terdapat pada jenjang pendidikan yang diujikan. 3. Penelitian yang berjudul Efektivitas Produk Kemas Ulang Informasi Berupa Infografis Sebagai Media Pembelajaran Mata Pelajaran IPA Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII di SMP N 1 Tembarak Kabupaten Temanggung. Pada bagian abstrak penelitian disebutkan bahwa penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengunaan kemas ulang informasi berupa infografis sebagai media pembelajaran mata pelajaran IPA siswa kelas VII di SMP N 1 Tembarak. Persamaan penelitian Anggraeni R,dkk dan penelitian ini terdapat pada penggunakaan Canva sebagai media pembelajaran IPA. Perbedaannya terletak pada perbedaan jenjang pendidikan yang akan diujikan. Berikut langkah membuat media pembelajaran di Canva 1 Buka aplikasi Canva atau Web Canva di Gambar 1. Beranda Canva 2 Buat akun, bisa menggunakan akun google 3 Pilih “Presentation” pada tampilan beranda Canva 100 JIPD Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, Volume 5, Nomor 2 Juli 2021 Gambar 2. Ikon Presentation Canva 4 Klik “Template” untuk memilih desain Power Point PPT Gambar 3. Template PPT 5 Masukan bahan ajar, kemudian kreasikan PPT sesuai keinginan Gambar 4. Kreasi PPT 6 Klik titik tiga di pojok kanan atas untuk save PPT atau merecord penjelasan dari PPT tersebut Gambar 5. Save atau Record PPT 7 Jika memilih record, maka PPT dibagikan dalam bentuuk link KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi dapat digunakan guru sebagai suatu inovasi dalam media pembelajaran. Aplikasi Canva merupakan salah satu aplikasi editor yang dapat dimanfaatkan dalam membuat pembelajaran. Media pembelajaran pada materi perpindahan kalor dapat dibuat semenarik mungkin agar menarik minat siswa Sekolah Dasar. DAFTAR RUJUKAN Aditya, H. I. PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSEP PERPINDAHAN KALOR DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 GIRIPURWO SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2018/2019. Jurnal Pendidikan Empirisme Juni 2020, 32, 25 Anggraeni, R., & Arfa, M. 2017.Efektivitas Produk Kemas UlangInformasiBerupaInfografis Sebagai Media Pembelajaran MataPelajaran IPA Studi EksperimenPada Siswa Kelas VII di SMPN1Tembarak KabupatenTemanggung. Jurnal IlmuPerpustakaan, 61, 241-250. Azizah, Y. N., Untari, E., & Mudiono, A.2020. Penerapan ModelContextual Teaching Learning untuk Meningkatkan Hasil BelajarPerpindahan Kalor pada Siswa Kelas V SD. Wahana Sekolah Dasar, 281, 11-18. Canva, Web Canva online , diakses 01 Juni 2021. Haryati, S. 2012. Research and Development R&D sebagai salah satu model penelitian dalam bidang pendidikan. Majalah Ilmiah Dinamika, 371, 15. Ibda, F. 2015. Perkembangan kognitif teori jean piaget. Intelektualita, 31. Pelangi, G. 2020. PEMANFAATANAPLIKASI CANVA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JENJANGSMA/MA. Jurnal SasindoUNPAM, 82, 79-96 Rohani, R. 2019. Media pembelajaran. Wicaksana, E. J., Atmadja, P., & Asmira, Y.2020.Pengembangan Poster Kesehatan Reproduksi Berbasis Pendidikan Karakter Menggunakan Canva pada Usia Remaja Sekolah di SMA. Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan e Saintika, 42, 160-172. Melinda, Saputra,Canva Sebagai Media Pembelajaran IPA..... 101 Wikipedia, Canva online diakses pada 27 Mei 2021. ... Kelebihan dari canva ini diantaranya memiliki berbagai desain yang menarik, meningkatkan kreatifitas guru dengan berbagai fitur yang digunakan, dapat dikerjakan dengan gawai, memiliki resolusi yang baik, serta menghemat waktu dalam mendesain Garris Pelangi, 2020; Rahma Elvira Tanjung, 2019. Berbagai jenis penelitian yang memanfaatkan fitur aplikasi canva diantaranya Melinda & Saputra, 2021;Rahmatullah, Inanna, & Ampa, 2020;Sholeh, Rachmawati, & Susanti, 2020. ...... Penelitian yang dilakukan oleh Melinda & Saputra 2021, disimpulkan pemanfaatan canva dalam belajar objek konkret materi perpindahan kalor dapat menarik peserta didik dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian lain Rahmatullah et al. 2020, media pembelajaran audio visual dengan aplikasi canva sangat layak untuk digunakan dalam situasi pandemic saat ini. ...Ima Mulyawati Novanita Whindi AriniLanny PolinaABSTRAKPenyebaran virus Covid 19 begitu cepat dan dalam waktu yang singkat memberikan dampak bagi semua sektor khususnya pendidikan. Pola pembelajaranpun berubah dari luring menjadi daring. Banyak sekali penyesuaian yang harus dilakukan demi berlangsungnya pembelajaran daring ini, salah satunya adalah menyiapkan media pembelajaran bagi siswa agar mudah memahami materi yang disampaikan guru. Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh guru salah satunya adalah menciptakan media pembelajaran yang menarik dengan memaksimalkan berbagai platform yang ada. Kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Bagi Guru SDN Pulogebang 09 Pagi. Ada beberapa guru yang belum bisa membuat Canva dan Padlet sebagai salah satu media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran daring. Berdasarkan permasalahan tersebut maka kegiatan pengabdian ini menawarkan pelatihan pembuatan dan pendampingan Pembuatan Media Pembelajaran Bagi Guru SDN Pulogebang 09 Pagi. Sasaran dari kegiatan ini adalah guru dan staff sebagai mitra pengabdian. Langkah-langkah kegiatan pengabdian ini terdiri dari tahap persiapan berupa survey dan wawancara mengenai kondisi mitra, tahap persiapan. Tahap yang terakhir adalah evaluasi dengan pemberian angket mengenai kegiatan pengabdian dan tindak lanjut mengenai kegiatan pengabdian selanjutnya. Hasil pengabdian ini menunjukkan adanya respon positif dimana para guru mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam media pembelajaran khususnya Canva dan Padlet. Kata kunci media pembelajaran; canva; padlet. ABSTRACTThe spread of the Covid 19 virus is so fast and in a short time has an impact on all sectors, especially education. The learning pattern has changed from offline to online. There are so many adjustments that must be made for the sake of this online learning, one of which is to prepare learning media for students to easily understand the material presented by the teacher. There are several obstacles faced by teachers, one of which is creating interesting learning media by maximizing the various existing platforms. The service activity carried out was Training on Making Learning Media for Teachers at SDN Pulogebang 09 Pagi. There are some teachers who have not been able to make Canva and Padlet as one of the learning media that supports the online learning process. Based on these problems, this service activity offers training in the manufacture and assistance of Making Learning Media for Teachers at SDN Pulogebang 09 Pagi. The targets of this activity are teachers and staff as service partners. The steps of this service activity consist of a preparation stage in the form of surveys and interviews regarding the condition of partners, the preparation stage. The last stage is an evaluation by giving a questionnaire regarding service activities and follow up on further service activities. The results of this service indicate a positive response where teachers gain knowledge and skills in learning media, especially Canva and Padlet. Keywords learning media;, canva; padlet.... Perkembangan teknologi turut serta berperan dalam mengubah suata gaya belajar siswa, terkait mengenai pemanfaatan sebuah media pembelajaran Peprizal & Syah, 2020, selain itu, dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai suatu inovasi dalam media pembelajaran Melinda & Saputra, 2021. Penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, serta membawa pengaruh psikologis terhadap siswa Arsyad, 2011. ...Jelita Danik Dewi MasithohThis study aims to produce video products as a science learning medium that is suitable for use in grade III students in elementary school. This research is Research and Development R&D, with the development stage using the ADDIE model, which consists of 5 stages, including 1 analysis, 2 design, 3 development, 4 implementation, and 5 evaluation. The study was conducted from January to June 2022. The subject of the study was a grade III student at MI Ma'arif Serut, Bantul. Data collection techniques use questionnaires. Analyze data using Microsoft Excel. The results showed that learning video media is suitable for use in learning science competencies based on assessments from material experts and media experts, with a score of in the "Very Good" category.... Bagi guru, media pembelajaran mempermudah guru saat menyampaikan materi dan mencapai tujuan pembelajaran. Bagi peserta didik, media pembelajaran dapat mempermudah peserta didik agar paham dengan materi yang diajarkan oleh guru Tiara Melinda, 2021. ...Tri Wulandari Adam MudinillahThis article intends to describe the effectiveness of using Canva as an MI/SD science learning medium. Globalization brings major changes in the way people live. These changes are driven by the growing development of science and technology, which has an impact on various sectors of life, including in the field of education. The design of learning media at this time not only utilizes objects that can be found in everyday life but also utilizes the digital world. Canva is an application that can be developed in the process of making science learning media that really needs the media as an introduction to information from the content of abstract learning materials. The Canva application provides a variety of interesting features that can make it easier for teachers to create learning media, one of which is the availability of various templates that can be used in the process of designing learning media, one of which is science subjects in MI/SD. In carrying out this research, the literature review method was used, namely the process of placing, obtaining, reading, and evaluating various research literature related to or related to the issue to be studied. The data described are the results of research on the effectiveness of using the Canva application that has been carried out by previous Bakti Pertiwi Iis YanawatiThe continued existence of conventional learning in elementary school science subjects has left 4th graders without fully understanding the concept of science and of underinterest in student study. Therefore it takes the right media to use the development of technology to give us an understanding of the concept of science. One approach is by using surgical motion media. The purpose of this learning media development is for students to learn in accordance with the cognitive development stage, so that students can understand the science concept, matter of the importance of preserving natural resources SDA in the environment in video form. The method of development used in this development is the 4d method, consisting of the defining, design, development, and dissemination stages. Using this learning medium can be a relevant solution for teachers to communicate the science learning material for fourth graders. Keyword Project Motion, Learning Material, Natural Sciences, Elemantary SchoolSri SunartiThe purpose of this study was to find out the extent of the competence of trainees in making learning media using canva in MUBA Regency. The research method used is a quantitative descriptive method where the researcher makes an image or descriptive about a situation objectively using numbers, starting from data collection, interpretation of the data and appearance and results. This research was conducted at Madrasah Aliyah Negeri 1 MUBA with a sample of 35 participants in learning media training based on information and communication technology. Data collection techniques through pretests and post-tests as well as participant results or products. The result of this study is that with the training of learning media based on information and communication technology, there is an increase in knowledge and skills related to making learning media using Canva. This proves that training in information and communication technology-based learning media with Canva is very beneficial for has not been able to resolve any references for this publication.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pembelajaran IPA berbasis picture and picture untuk kelas V di SDN 197/II Pulau pekan. Jenis penelitian yang digunakan adalah pengembangan Research and Development dengan menggunakan modifikasi model 3-D yaitu terdiri dari tahap define, tahap design, dan development. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022. Validator angket terdiri dari 1 orang dosen validator design dan 1 orang dosen sebagai validator materi. Berdasarkan hasil penelitian, validasi modul yang dihasilkan dari aspek tampilan modul IPA berbasis picture and picture memperoleh nilai 3,60 dan dari aspek materi memperoleh penilaian 3,90, dan dilihat rata-rata skor penilaian modul pembelajaran IPA berbasis picture and picture yang diperoleh secara keseluruhan yaitu 3,70 dengan kategori sangaat valid. Sedangkan uji praktikalitas terdiri dari 1 orang guru dan 22 orang siswa. Dari hasil praktikalitas oleh guru dengan persentase hasil 96% dan dari hasil praktikalitas oleh siswa diperoleh persentase hasil 95%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa modul pembelajarnan IPA berbasis picture and picture yang dihasilkan sangat valid dan praktis digunakan dalam pembelajaran IPA. Sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran IPA di kelas V SD. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Basicedu Vol 5 No 2 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147 JURNAL BASICEDU Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021 Halaman 835 - 841 Research & Learning in Elementary Education Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Picture And Picture di Sekolah Dasar Risda Amini1 , Saniyah Oktarisma2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Padang, Indonesia1,2 E-mail Saniyahoktarisma50 Risdamini Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pembelajaran IPA berbasis picture and picture untuk kelas V di SDN 197/II Pulau pekan. Jenis penelitian yang digunakan adalah pengembangan Research and Development dengan menggunakan modifikasi model 3-D yaitu terdiri dari tahap define, tahap design, dan development. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022. Validator angket terdiri dari 1 orang dosen validator design dan 1 orang dosen sebagai validator materi. Berdasarkan hasil penelitian, validasi modul yang dihasilkan dari aspek tampilan modul IPA berbasis picture and picture memperoleh nilai 3,60 dan dari aspek materi memperoleh penilaian 3,90 dan dilihat rata-rata skor penilaian modul pembelajaran IPA berbasis picture and picture yang diperoleh secara keseluruhan yaitu 3,70 dengan kategori sangaat valid. Sedangkan uji praktikalitas terdiri dari 1 orang guru dan 22 orang siswa. Dari hasil praktikalitas oleh guru dengan persentase hasil 96% dan dari hasil praktikalitas oleh siswa diperoleh persentase hasil 95%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa modul pembelajarnan IPA berbasis picture and picture yang dihasilkan sangat valid dan praktis digunakan dalam pembelajaran IPA. Sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran IPA di kelas V SD. Kata kunci Pengembangan Modul, Picture and picture, IPA. Abstract This study aims to develop a picture and picture-based science learning module for grade V at SDN 197 / II Pulau Pekan. The type of research used is the development Research and Development by using a 3-D model modification, which consists of the define stage, the design stage, and development. This research was conducted in the odd semester of the 2021/2022 school year. The questionnaire validator consisted of 1 design validator lecturer and 1 lecturer as material validator. Based on the results of the study, the module validation resulted from the display aspect of the picture and picture-based science module obtained a value of and from the material aspect obtained an assessment of and seen the average score of the picture and picture-based science learning module assessment obtained as a whole. that is with very valid category. While the practicality test consisted of 1 teacher and 22 students. From the results of practicality by the teacher with a percentage of 96% and from the results of practicality by students obtained a percentage of 95%. From the results of this study it can be concluded that the resulting picture and picture-based science learning module is very valid and practical to use in science learning. So that it can be used in science learning in grade V SD. Key words Module Development, Picture and picture, Science. Copyright c 2021 Risma Amini , Saniyah Oktarisma Corresponding author Email Risdamini ISSN 2580-3735 Media Cetak DOI ISSN 2580-1147 Media Online 836 Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Picture And Picture di Sekolah Dasar - Risma Amini , Saniyah Oktarisma DOI Jurnal Basicedu Vol 5 No 2 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147 PENDAHULUAN Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dapat mempengaruhi perkembangan semua aspek kepribadian dalam kehidupannya. Pendidikan adalah kegiatan universal dalam kehidupan manusia, karena dimanapun dan kapan pun di dunia adaa pendidikan. Pendidikan pada dasarnya adalah upaya manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri Zairmi, Yanti, Risda 2019. Ilmu Pengetahuan Alam IPA merupaakan bagian dari kehiidupan, secara singkat IPA dapat diartikan pengetahuan yang rasional tentang alam semestaa dengan segala isinya. Hal ini sejalann dengan pendapat Samatowa 20163 menyatakan bahwa IPA atau science dapat disebuut sebagai ilmu pengetahuan alamm, atauu ilmu yang memeplajari perstiwa-peristiwaa yang terjadi di alam. Berdasarkann hal tersebut Pembelajarann IPA hendaknyaa membukaa kesempatan untuk siswa membanguun pengetahuann sendirii dengan aktif melalui pengamatan maupun percobaan-percobaan dalam proses pembelajarann. Ruang lingkup Ilmuu Pengetahuann Alam IPA yang diajarkan pada jenjang SD meliputi 1 makhluk hiidup dan proses kehidupan 2 bendaa/materi, sifat-sifat dan kegunaannya 3 enerrgi dan perubahannya 4 buumi dan alam BNSP 2006162 Dalam proses pembelajaran, guru perlu memilikii keterampilann untuk mengembanggkan mediaa pembellajaran. Depdiknass 200812 mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang dapat digunakan dan dikembangkan guru adalahh bahan ajarr cetak printed seperti handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dengan pendekatan/maket. Namun bahan ajar yang lebih efektiif dan efisien adalaah modull karenaa modul disusun sistematis yang memungkinkann siswa belajar mandirii. Berdasarkann hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan dengan guruu kelas V SDN 197/II Pulau Pekan, guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab selama proses pembelajaran berlangsung. Guru menerangkann materi masih menggunakan buku paket yang merekaa dapat dari perpustakaaan dan LKS yanng di datangkan dari luar sekolahh, dimana buku paket dan LKS yang tersedia membuatt tidak semnagatnya siswa belajarr dan bukuu tersebut tampilannya kurang menarikk perhatiann. Untuk mengatasi perrmasalahan tersebut, maka dapat dikembangkan bahan ajar berupa modul berbasis picture and picture. Natalina 20122 picture and picture ini berbeda dengan media gambar dimana picture and picture berupa gambar yang belum disuusun secara berurutan dan yangg menggunakannya adalahh siswa, sedangkan media gambar berupaa gambar utuh yang digunakan oleh guruu dalam proses pembelajaran. Dengann adanya penyusunan gambarr guruu dapat mengetahuii kemampuan siswa dallam memahami konsep materii dan melatihh berpikir logis dan sistematiss, dapat melihat kemampuann siswa dalam menyusun gambar secara beruruutan, mennjukkan gambar, memberi keterangann dan menjelaskann gambar. Adanyaa gambar-gambar yang berkaitan dengan materii belajarr siswa lebih aktiif dan dapaat tercapaii tujuan akhiir dari proses pembelajaraan yaituu haasil belajar akan meningkatt. Berdasarkann lattar belakang yang tellah dikemukakan dapat diidentifikasiikan masalahh sebagai berikut Tidak adanya modul, menyebbkan siswa menjadii dominan mendengarkan dan mencatat materi saja yng sekaligus menjadi salaah satuu faktorr pembelajarann yang tidak aktf melibatkan siswa dalam paket yang digunakan kurang menarikk karena tidak memilikii gambar yang jelass dan warnaa yang guru masih kurang dalam menyiappkan mediaa itu maka penelitiann ini adalahh Menghasilkan Modul Ilmuu Pengetahuann Alam IPA berbasis picture and picture untuk siswa kelas V SDN 197/II Pulau Pekan memenuhii kriteria valid dan kriteriia praktis. 837 Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Picture And Picture di Sekolah Dasar - Risma Amini , Saniyah Oktarisma DOI Jurnal Basicedu Vol 5 No 2 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147 METODE PENELITIAN Model pengembangann ini adalaah model pengembangan 4-D yang terdiri dari tahap pendefenisian define, perancangaan designe, pengembangan develoep dan penyarab disseminate yang telah dimodifikasi menjadi 3-D yang terdiri dari tiga tahap dan melalui revisi oleh dosen ahli. Menurut Sari 201723-24 tahap-tahap itu adalah pendefenisian defin, perancangan designe, pengembangan develop. Selanjutnya produk divalidasi oleh ahli, kemudian diuji cobakan pada peserta didik kelas V SDN 197/II Pulau Pekan. a. Tahap Pendefenisian Define Pada tahap definee dilakukan penetapan syrat-syarat pembelajaran dengan menganalisis standart kompetensi dan materi pembelajaran berdasarkan standar isi kurikulum 2013. Tujuan analisis ini adalah untuk mendefenisikan secara jelas perincian program atau rancangan. Pada tahap ini peneliti menganalisis hal yang terkait dengan pengembangan modul antara lain a analisis kurikulum; b analisis kebutuhan; c analisis siswa; dan d analisis konsep. b. Tahap Perancangan Design Selanjutnyaa dirancang modul IPA dengan berbasis modul picture and picture untuk peserta didik yang disesuaikan dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dalam perancangan modul pembelajaran. Kegiatan yng dilakukan adalah buku referensi yang berkaitan dengan materi yang akan dikembangkan menjadi sebuah modul dengan berbasis model picture and picture. modul, meliputi kata pengantarr, daftar isi, petunjuk modul, kerangkaa modul pembelajaran, standarr kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, peta konsep, materi, rangkuman, latihan dan daftar desain instrumen penilaian, instrumen penilaian modul dikembangkan untuk menilai kevalidan dan kepraktisan modul. Kevalidan modul akan dinilai oleh ahli pendidikan yang sesuai dengan bidang kajiannya, yaitu ahli materi dan ahli desain pembelajaran. Sedangkan instrumen penilaian ketepatan desain pembelajaran, ketepatan isi bahan ajar dan kemenarikan modul berupa angket respon pendidik dan peserta didik. c. Tahap Pengembangan Develope Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan modul dengan berbasis model picture and picture yang valid dan praktis. Modul yang dikembangkan akan direvisi berdasarkan masukan dari validator. Tahap pengembangan meliputi Tahapan yang dilakukn yaitu tahap validasi dan praktikalitas. Untuk tahap validasi dilakukan oleh para pakar, tahap praktikalitas dilakukan oleh guru dan siswa kelas V SDN 197/II Pulau Pekan. 1. Analisis Data Hasil Validasi Modul Pembelajaran Data hasil validasi modul pembelajarann yang diperoleh, di analis terhadap seluruh aspek yang disajikan dalam bentuuk tabel dengan menggunakan Skala Liker, selanjutnya dicari rata nilai dengan menggunakan rumus berikut Sari 201724. 𝑅 = Vijnm 838 Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Picture And Picture di Sekolah Dasar - Risma Amini , Saniyah Oktarisma DOI Jurnal Basicedu Vol 5 No 2 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147 Tabel 1. Penilaian Validitas Hasil Praktikalitas Modul Data uji praktikalitas modul pembelajaran IPA berbasis model picture and picture dianalisis dengan rumus sebagai berikut Yanti, 2014130. 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 ×100% Tabel 2. Presntase Penilaian Praktikalitas HASIL DAN PEMBAHASAN Secara umum, hasil validasii Modul berbasis picture and picturee dapat di gambarkan pada tabel 3 sebagai berikut Tabel 3. Hasil Validasi Modul Berbasis Picture and Picture oleh Validator Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat persentase validasi modul yang dinilai dari dua validator secara umum adalah 3,60 dan 3,90 dengan kategori Sangat Valid dan Valid. Dari dua aspek yang dinilai di dapat rata-rata didaktik adalah 3,81 , aspek konstruksi 3,91 dan teknis 3,85. Dari tabel 5 didapatkan rata- rata validitas dari kedua validatorr adalah 3,90 sudah menunjukan bahwa modul IPA berbasis picture and picture yang dikembngkan sudah valid. Kemudian peneliti memperoleh skor dari prakalitas modul seorang guru yaitu 96% dengan kriteria sangat praktis. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut. 839 Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Picture And Picture di Sekolah Dasar - Risma Amini , Saniyah Oktarisma DOI Jurnal Basicedu Vol 5 No 2 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147 Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Lembar Praktikalitas oleh Guru Efektivitas Waktu Pembelajaran Selain dari guru peneliti juga memperoleh data praktikalitas modul dari dua puluh dua siswa, dengan rata-rata kepraktisan modul 95% dan kategori sangat praktis. Berikut tabel hasil analisis praktikalitas modul oleh siswa. Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Lembar Praktikalitas oleh Siswa Peningkatan Keaktifan siswa 1. Validitas Modul Pembelajaran Hasil validitas modul yang dinilai oleh validator diketahui rata-rata secara umum adalah 3,76 dengan kategori sangat valid. Dari aspek-aspek yang dinilai didapat skor pada aspek didaktik yaitu 3,8 dengan kategori sangat valid. Indikator penilaian aspek didaktik yaitu modul yang dikembangkan sesuai dengan kurikulum 2013, kelengkapan dan kejelasan materi, membantu peserta didik mengkonstruksikan pengetahuan dan membantu peserta didik menemukan konsep. Untuk aspek konstruksi yaitu 3,8 dengan kategori sangat valid, dimana indikator penilaiannya adalah susunan kalimat yang mudah dipahami, terdapat informasii tambahann, dan sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia EBI.Hal ini bisa dilihat pada perolehan nilai rata-rata aspek teknis yaitu 3,8 dengan kategori sangat praktis. Hal ini memandakan modul yang dikembangkan memiliki kejelassan petunjuk, modul dijabarrkan dapat menuntun peserta didik menemukan konsep sesuai dengan tujuan pembelajaran dan dapat memfasilitasi peserta didik belajar mandiri sertaa evaluasi dalam modul pembelajaran yang telah dikembangkan dapat mengukur ketercapaian kompetensi. Berdasarkan validasi dari validator modul pembelajaran IPA berbasis picture and picture yang dikembangkan berada pada kategori sangat valid. Hal ini diperoleh dari hasil validator yaitu 3,76. Dan dapat dikatakan kesahan isi modul dapat diipertanggung jawabkan karna telah divalidasi oleh dosen ahli. 2. Hasil Praktikalitas Modul Modul pembelajarn IPA brbasis picture and picturee yang telaah dinyatakan valid dan validator selanjutnya diuuji cobakan di V SDN 197/II Pulau Pekan untuk menilai tingkat praktikalitas modul pembelajaran IPA berbasis picture and picture. Hasil uji praktikalitas modul pembelajaraan IPA berbasis picture and picture dapat dijelaskan sebagai berikut 840 Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Picture And Picture di Sekolah Dasar - Risma Amini , Saniyah Oktarisma DOI Jurnal Basicedu Vol 5 No 2 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147 a. Praktikalitas modul pembelajaran oleh pendidik Analisis hasil uji praktikalitas oleh pendidik kelas V SDN 197/II Pulau Pekan menunjukann modul pembelajaran IPA berbasis picture and picture dengan persentase kepraktisan 96% . Hal ini menunjukan bahwsanya modul pembelajaran yang dikembangkan dapat mempermudah pendidik dalam menjelaskan materi IPA serta membantu peran pendidik sebagai fasilitator. b. Praktikalitas modul pembelajaran oleh peserta didik Analisis data hasil uji praktikalitas oleh peserta didik kelass V SDN 197/II Pulau Pekan menunjukan bahwa modul IPA berbasis picture and picture yang telah dikembangkan sangat praktis dengan persentase kepraktisan 95% . Persentase tersebut mennjukan bahwa modul ini sangat praktis dari aspek minat siswa, aspek proses penggunaan, aspek peningkatan kreatifitas siswa, aspek waktuu yang tersedia, dan aspek evaluasi. 3. Kendala dan keterbatasan penelitian Kendala-kendala yang ditemukan dalam pengembangan modul pembelajaran IPA berbasis picture and picture ini adalah peneliti menyadari bahwasanya dalam penelitian ini pasti terjadi banyak kendala dan hambatan. Hal ini bukan karena faktor kesengajaan, akan tetapi karena keterbatasan dalam melakukan penelitian hal itu karena keterbatasan-keterbatasn di bawah ini a. Keterbatasan Lokasi b. Keterbatasan Materi dan Tempat Penelitian c. Keterbatasan kemampuan d. Keterbatasan Waktu e. Modul mash dicetak dengan mesin cetak biasa sehingga masih adaa kualitas gambar dan warna yang masih kurang maksimal. KESIMPULAN 1. Validitas modul pembelajaran IPA berbasis picture and picture untuk kelas V SDN 197/II Pulau Pekan yang telaah dikembangkan dengan validitas oleh ahli materi yaitu 3,86 dan validitas oleh ahli desain yaitu 3,51 maka rata-rata dari kedua validator adalah 3,68 sudah menunjukan bahwa modul IPA berbasis picture and picture yang dikembangkan sudah valid. 2. Praktikalitas modul pembelajaran IPA berbasis picture and picture untuk kelas V SDN 197/II Pulau Pekan yang telah dikembangkan dinyatakan sangat praktis dengan rata-rata persentase kepraktisan 96% oleh pendidik dan dinyatakann sangat praktis dengan rata-rata persentase kepraktisan 95% oleh peserta didik. DAFTAR PUSTAKA Baransano, A. Y., Yohanita, A. M., & Damopolii, I. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture untuk Meningkatkann Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA YABT Manokwari. In Prosiding Seminar Nasional MIPA II Tahun 2017 pp. 273-280 Daryantoo. 2013. Menyusun Modul Bahan Ajar Untuk Persiapan Guru Dalam Mengajar. Yogyakarta Gava Mediaa. Istaranii. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan Media Perkasaa. Natalinaa, M., Yusuf, Y., & Rahmayani, D. 2012. Penerapan Model Pembelajarann Kooperatif Picture And Picture untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA N 1 Ukuii 841 Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Picture And Picture di Sekolah Dasar - Risma Amini , Saniyah Oktarisma DOI Jurnal Basicedu Vol 5 No 2 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147 Tahun Ajaran 2009/2010. BIOGENESSIS JURNAL PENDIDIKAN SAINS DAN BIOLOGI, 702. Hal 2 Sarii, R. T. 2017. Uji Validitass Modul Pembelajaran Biologi Pada Materi Sistem Reproduksi Manusiaa Melalui Pendekatan Konstruktivisme Untuk Kelas IX SMP. Scientiae Educatia, 61, 22-26. Sarii, R. T., & Jusarr, I. R. 2017. Analisis Kebutuhan Modul Pembelajaran IPA Berorientasi Pendidikan Karakter melalui Pendekatan Quantum Learninng di Sekolah Dasar. BIOEDUUKASI Jurnal Pendidikan Biologi, 81, 26-32. Zairmi, Ulil, Yanti Fitria, and Risda Amini. "Penggunaan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Dalam Pembelajaran IPA DI Sekolah Dasar." Jurnal Basicedu 2019 1031-1037. ... Modul yang dihasilkan merupakan bahan ajar tambahan untuk membantu guru dan peserta didik dalam mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya materi kalimat efektif. Berdasarkan hasil penelitian Amini & Saniyah 2021 modul dapat memudahkan pendidik dalam menjelaskan materi. Sejalan dengan hasil penelitian oleh Sasmita & Fajriyah 2018 bahwa modul dapat digunakan sebagai penunjang bahan ajar, sehingga pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan. ...... Sejalan dengan pendapat Zahara 2021, salah satu fungsi modul dalam pembelajaran adalah sebagai alat evaluasi karena memungkinkan siswa melakukan penilaian mandiri terhadap tingkat pemahaman materi yang dipelajari. Diperkuat oleh Amini & Saniyah 2021 yang menyatakan bahwa modul dapat mendukung pembelajaran mandiri dan penilaian pembelajaran bagi siswa. ...The problem that researchers found at SDN Bumiayu 03 is that students still have difficulty using effective sentences when learning Indonesian. This difficulty is due to the incomplete coverage of the material in learning Indonesian, especially the effective sentence material presented in the student book. The existing books are still lacking in variety and lack of examples and practice questions. Teachers in learning only use thematic books without any additional teaching materials that support Indonesian language learning, especially effective sentence material. The aim of the research and development is to produce an effective sentence writing module for fourth grade students at SDN Bumiayu 03 which is valid according to material experts, teaching materials experts and practice for students and teachers as ADDIE model is used in this research and development, which includes analysis, planning, development, implementation, and evaluation. According to the findings of this study, the material expert validation test received percent very valid, the teaching material expert validation test received percent very valid, the student response questionnaire received percent very practical, and the user practicality test received percent. very practical. The conclusions from the development research results above show that the product of the Effective Sentence Writing module for Grade IV Students at SDN Bumiayu 03 is appropriate for use in learning activities. Abstrak Masalah yang peneliti temukan di SDN Bumiayu 03 adalah siswa masih kesulitan dalam menggunakan kalimat efektif ketika pembelajaran bahasa Indonesia. Kesulitan ini dikarenakan cakupan materi dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi kalimat efektif yang disajikan dalam buku siswa kurang lengkap. Buku yang ada masih kurang bervariasi dan kurang banyak contoh dan latihan soal. Guru dalam pembelajaran hanya menggunakan buku tematik saja tanpa adanya tambahan bahan ajar lain yang mendukung pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi kalimat efektif. Tujuan dari penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan modul menulis kalimat efektif bagi siswa kelas IV SDN Bumiayu 03 valid menurut ahli materi, ahli bahan ajar dan praktis untuk siswa serta guru sebagai pengguna. Model ADDIE digunakan dalam penelitian dan pengembanga ini, yang meliputi analisis, perencanaan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Berdasarkan temuan penelitian ini, uji validasi ahli materi diperoleh 93,1 persen sangat valid, penilaian uji validasi ahli bahan ajar diperoleh 97,9 persen sangat valid, dan hasil angket respon siswa diperoleh 95,3 persen sangat praktis, serta uji kepraktisan pengguna diperoleh 97,5 persen sangat praktis. Kesimpulan hasil penelitian pengembangan di atas, menunjukkan bahwa produk modul Menulis Kalimat Efektif Untuk Siswa Kelas IV SDN Bumiayu 03 layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran.... For students to successfully complete learning objectives, teachers and schools must be able to build complete infrastructure and learning models. Teachers must also have the ability to design educational activities Amini, R., & Saniyah, 2021. Learning activities must be student-centered, with students acting as learning subjects who should actively develop themselves. ...Vianes Muliza PutriRisda AminiThis research was motivated by that LKPD in schools is still in the form of handouts that are printed by teachers and distributed to students. The purpose of this research is to produce E-LKPD products using the RADEC-based Nearpod application. This type of research is development research with the ADDIE development model. Research instruments in the form of interviews, questionnaires, tests, and documentation. The research results obtained were Integrated thematic E-LKPD assisted by the RADEC-based Nearpod application in the elementary school stated in the very valid category. In the practicality questionnaire for the teacher's response score and the score for the student's practicality questionnaire in the very practical category. On the effectiveness used the N-Gain score percent test with the effective category. So, it can be concluded that the developed ELKPD has fulfilled the categories of valid, practical, and effective to improve student learning outcomes.... HOTS merupakan kemampuan penting yang mampu mengakomodasi siswa untuk dapat eksis di abad 21, yang mana siswa belajar bukan hanya untuk mengingat dan memahami, namun lebih jauh lagi yaitu menganalisis analyse, mengevaluasi evaluate, dan menciptakan create Amini & Oktarisma, 2021;Aminullah, Priambodo, Rahmat, & Adri, 2021;Desyandri, Muhammadi, Mansurdin, & Fahmi, 2019;Purnama, Marlina, & Desyandri, 2021;Hayatul Khairul Rahmat & Alawiyah, 2020;Hayatul Khairul Rahmat, Muzaki, & Pernanda, 2021. HOTS menjadi sebuah kemampuan yang cukup rumit yang didalamnya terdapat kemampuan logika dan penalaran, evaluasi, analisis, kreativitas, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. ...Rahmia TulljanahRisda AminiDi tengah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di abad 21 sangatlah penting sebuah keterampilan seperti HOTS. Dalam penerapannya di lapangan, HOTS belum sepenuhnya dicapai dikarenakan pelaksanaan model pembelajaran yang sulit diingat oleh guru dalam hal sintaksnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran RADEC sebagai alternatif dalam meningkatkan higher order thinking skill pada pembelajaran IPA di sekolah dasar. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah systematic review yaitu penelaahan terhadap artikel sebelumnya secara terstruktur dan terencana yang bersumber dari artikel jurnal dan conference proceeding melalui Google Scholar. Temuan dari penelitian ini adalah higher order thinking skill dalam pembelajaran IPA menjadi suatu hal yang penting yang harus dikembangkan oleh seorang guru, dikarenakan saat ini pada abad ke-21 HOTS menjadi suatu keterampilan yang wajib dimiliki oleh seorang siswa sehingga bisa terus eksis dalam pembelajaran. Model pembelajaran RADEC dimulai dengan tahap Read, Answer, Discuss, Explain, and Create. Selain itu, model pembelajaran RADEC sangat jelas membangun HOTS yaitu keterampilan berpikir analitis dan juga pada tahap create sangat mendukung HOTS karena level tertinggi dari HOTS adalah mencipta... Modul berbasis project based learning ini dapat memancing siswa mampu membuat peta konsep sendiri tentang materi yang dibelajarkan. Modul pembelajaran yang menarik juga dapat meningkatkan semangat serta motivasi siswa dalam belajar Amini & Oktarisma, 2021;Ramli & Tajudin, 2021. Selain itu, pengembangan modul berbasis project based learning juga menyajikan gambar yang menarik bagi siswa. ...Widya NataliaNizwardi JalinusBelum tersedianya modul yang sistematis pada mata kuliah Kewirausahaan di Program Studi Teknik Fabrikasi dan Pengelasan Logam TFPL serta hasil belajar peserta didik belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pembelajaran dan menghasilkan modul yang valid, praktis dan efektif pada mata kuliah Kewirausahaan berbasis proyek untuk peserta didik Program Studi TFPL di Akademi Komunitas Negeri Pesisir Selatan. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development penelitian dan pengembangan, dengan model pengembangan 4D. Prosedur pengembangan 4D yaitu Define pendefinisian, Design Perancangan, Develop Pengembangan dan Disseminate Penyebaran. Teknik analisa data efektivitas dengan memakai skor N-Gain. Hasil yang diperoleh dari penelitian pengembangan ini untuk efektivitas modul pembelajaran diperoleh dari nilai pretest dan posttest mahasiswa setelah menggunakan modul pembelajaran berada dalam kategori efektif. Kesimpulannya modul pembelajaran berbasis proyek yang dikembangkan dapat digunakan pada proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.... Modul nantinya mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik dan efektif dalam mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Modul memiliki karakteristik dan tujuan tertentu dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran Amini & Oktarisma, 2021;Gerhardt-Szép et al., 2017a;Lestari, 2021;Safitri et al., 2021. Karakteristik modul, bentuk unit pengajaran terkecil dan lengkap, berisi rangkaian kegiatan belajar yang dirancang secara sistematis, berisi tujuan yang merumuskan secara jelas dan khusus, memungkinkan siswa belajar mandiri dan merupakan realisasi perbedaan individu serta perwujudan pengajaran individual. ...I Gede Pait Budhi PuniatmajaNdara Tanggu RendaKurangnya buku ajar dan penunjang untuk menyajikan pengajaran PPKn yang efektif terutama pada pelajaran tema 7 SD kelas V. Belum ada pengembangan bahan ajar yang membantu siswa untuk belajar mandiri dan menunjukkan nilai karakter toleransi. Tingkat pemhaman masing-masing siswa berbeda-beda, sehingga siswa yang memiliki kemampuan rendah akan lebih sulit memahami materi yang ada pada buku ajar. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan modul pembelajaran PPKn bermuatan nilai karakter toleransi pada kelas V Sekolah Dasar. Pengembangan media dalam penelitian menggunakanmodel pada penelitian ini yaitu 2 orang ahli materi, 2 orang ahli media dan desain, 2 orang praktisi Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode kuisionerdan instrumen rating scale. Teknik analisis data menggunakan analisis data statistik deskriptif kualitatif dan statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini yaitu hasil bahwa persentase yang diperoleh dari segi materi secara keseluruhan yaitu 96,66%. Hasil persentase dari ahli materi pembelajaran berada pada rentangan 90-100 dengan kualifikasi sangat baik dan tidak perlu direvisi. Hasil perhitungan persentase uji validitas dari segi media pembelajaran secara keseluruhan yaitu 88,88%. Hasil persentase dari ahli media pembelajaran berada pada rentangan 90-100 dengan kualifikasi sangat baik dan tidak perlu direvisi. Sementara itu, dari uji praktisi menyatakan bahwa modul pembelajaran ada pada kualifikasi sangat baik dengan persentase keseluruhan yaitu 94,5%. Jadi, modul pembelajaran PPKn bermuatan nilai karakter toleransi layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Implikasi penelitian ini yaitu modul pembelajaran PPKn bermuatan nilai karakter toleransi dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran.... Pendidikan merupakan sebuah aktifitas yang memiliki maksud dan tujuan tertentu yang diarahkan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki manusia baik sebagai manusia ataupun sebagai masyarakat dengan sepenuhnya Nurkholis, 2013. Hal ini diperkuat oleh pendapat Amini & Oktarisma, 2021 pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dapat mempengaruhi perkembangan semua aspek kepribadian dalam kehidupannya. Oleh karena itu pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara pendidik dan siswa yang mempunyai tujuan tertentu baik kognitif, afektif maupun psikomotor. ...Siti Lina MuslimahElya RosalinaRiduan FebriandiPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa LKS Tematik Berbasis Outdoor Learning Pada Siswa kelas IV SD Negeri 1 Dwijaya. Jenis penelitiannya adalah Research and Development dengan model pengembangan 4-D four D. Teknik pengumpulan data dalam penelitian yaitu wawancara dan kuesioner/angket. Teknik analisis data menggunakan skala likert dan skala Guttman. Hasil penelitian menunjukkan yaitu validasi bahasa tergolong dengan kategori cukup tinggi dan hasil validasi materi tergolong tinggi serta hasil dari validasi media dengan kategori cukup tinggi. Secara keseluruhan hasil dari analisis dan perhitungan nilai angket dari tim ahli, Lembar Kerja Siswa LKS Tematik Berbasis Outdoor Learning tergolong dalam kategori cukup tinggi. Sedangkan hasil uji kepraktisan guru tergolong sangat praktis dan hasil uji coba kelompok kecil small group tergolong sangat praktis sehingga dapat disimpulkan bahwa Lembar Kerja Siswa LKS Tematik Berbasis Outdoor Learning valid dan praktis untuk digunakanUmul MarkamahPenelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan meningkatkan prestasi belajar peserta didik menggunakan model pembelajaran Picture and Picture. Penelitian ini terdiri dari tiga siklus yang terbagi dalam enam pertemuan. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi sedang prestasi belajar menggunakan statistik sederhana. Hasil penelitian memperoleh hasil bahwa penggunakan model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan kegiatan peserta didik dan guru selama proses pembelajaran. Peningkatan prestasi belajar peserta didik ditandai dari a peningkatan nilai kognitif rata-rata ulangan harian yaitu dari 65,53 pada siklus 1, 71,46 pada siklus 2, dan 74,61 pada siklus3; b peningkatan nilai afektif dari 164 pada siklus 1, 189 pada siklus 2, menjadi 194 pada siklus 3; serta c peningkatan ketuntasan dari 47,37% pada siklus 1, 57,89 pada siklus, menjadi 68,42% pada siklus 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalitas guru dan meningkatkan prestasi belajar peserta PriandoDian Nuzulia ArmarienaRury RizhardiThis research is motivated by the fact that the application of this material has not been fully maximized and optimal, especially in science learning. And also students still have a lot of difficulties understanding learning material and solving problems a given problem, because in teaching and learning activities the teacher only uses direct learning lectures and is only fixated on textbooks. This study aims to determine the effectiveness of the card sort strategy in learning science in class IV SD Muhammadiyah 10 Palembang. In this study using experimental research methods. Experimental research "To experiment is to try, to look for, to confirm" means to try, seek and confirm. The researcher concludes that learning the card sort strategy is a learning model that is very suitable to be applied because it can invite students to play an active and creative role in the learning process. the control taught using the conventional model was and the average posttest score of the experimental class taught using the card sort learning strategy was with a difference of This shows that the posttest average score of the experimental class taught using the card sort strategy in science learning is higher than the average value of the control class taught using the conventional model. Thus it can be concluded that there is a significant effectiveness of the card sort strategy in science learning for CLASS IV SD Muhammadiyah 10 Palembang on the material of style and perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di abad 21 sangatlah penting keterampilan seperti HOTS. Di Indonesia, dalam penerapannya di lapangan HOTS belum sepenuhnya dicapai, dikarenakan pelaksanaan model pembelajaran yang sulit diingat oleh guru dalam sintaksnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran RADEC untuk meningkatkan HOTS pada pembelajaran IPS di sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah systematic review yaitu penelaahan terhadap penelitian-penelitian sebelumnya. Hasil dari penelitian ini adalah HOTS dalam pembelajaran IPS menjadi suatu hal yang snagat penting yang harus dikembangkan oleh guru, dikarenakan pada Abad 21 HOTS menjadi salah satu keterampilan yang sangat penting dimiliki siswa untuk menjawab tantangan abad 21. Salah satu model pembelajaran yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan HOTS adalah RADEC yang dimulai dari Read-Answer-Discuss-Explain-Create. Tahapan tersebut jelas dapatmebangun HOTS karena dalam model pembelajaran RADEC siswa dituntut untuk menganalisis dan Zairmi Yanti FitriaRisda AminiTujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan perbedaan hasil belajar aspek kognitif dan afektif siswa IPA dengan menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan metode konvensional di kelas V SDN 34 Air Pacah Padang. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen. Jumlah sampel penelitian ini ada dua kelas yaitu siswa kelas V A dan V B dengan jumlah siswa 49 siswa. Penentuan kelas sampel menggunakan sampling jenuh. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan random sampling. Teknik analisis menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar aspek kognitif rata-rata IPA di kelas eksperimen adalah 86,25 dan kelas kontrol adalah 74,8. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t menunjukkan thitung > ttabel , dengan thitung 2,91 dan nilai ttabel sebesar 1,68 pada taraf signifikan signifikan 0,05. Hasil belajar dari aspek afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan kelas eksperimen adalah 75,83 dan 70,63. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t menunjukkan thitung > ttabel , dengan nilai thitung sebesar 1,81 dan nilai ttabel sebesar 1,68 pada taraf signifikan 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara aspek kognitif dan afektif siswa kelas eksperimen dan kontrol menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray. Rona TaulaIra Rahmayuni JusarIn the learning process, teachers are expected to comprehend how to manage the learning activity including class, students, learning activities, contents and resources of learning. So that in the learning process, students will be active and give a good response to the ongoing learning process. This research is descriptive research that conducted on student grade V in Elementary School Number 5 Tan Malaka Padang. The research method is CIPP that observe four dimensions, They are context, input, process and product dimension. Data from observation and interview will be processed by describing way and analyzing the data until find conclusion. From the result of the research, it is detected that module which will be used for science learning process on the subject of Digestion System is learning module which oriented to character education through Quantum Learning Approach, based on curriculum, student character and concept overview. The conclusion of this research is the analysis of necessity of learning model for science learning with character education oriented through Quantum Learning Approach using CIPP model that is context dimension analyzing on curriculum, student, and concept. The learning process will use learning module Science of character oriented through Quantum Learning on input dimension. Meanwhile, the module of the process and product dimension used refers to existing measures on Quantum Learning with full-color display model in line with the character of the student. Kata kunci Inkuiri terbimbing, lesson study, keanekaragaman hewanAbner Yohanes BaransanoAksamina M Yohanita Insar DamopoliiPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran picture and picture. Lokasi penelitian di SMA YABT Manokwari. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model Kemmis dan Taggart. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA dengan jumlah 30 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siklus I sebesar 85,23 dengan persentasi siswa yang tuntas sebesar 93 % dan rata-rata hasil belajar siklus II sebesar 89,90 dengan persentasi siswa yang tuntas sebesar 97 %. Kesimpulan dalam penelitian adalah penerapan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA YABT Manokwari. Rona TaulaLearners are having difficulties on building and compiling the knowledge and skills inside them in order to improve conceptual consistency. Through module of constructivism, students are hoped to understand the concept based on their background knowledge. This study aims to determine the validity of constructivism modules that have been developed. This development research uses descriptive 3-D model. The research data was obtained from validation questionnaire test by validator consisting of three lecturers of biology and three biology’s teachers of SMP Sabbihisma Padang. Data analyzed through percentage technique and processed descriptively. The result of the validity test that tested by the validator showed the average value of in a very valid category. It can be concluded that the constructivism module on human reproduction system is very valid in terms of didactic, construction and didik sulit membangun dan menyusun pengetahuan serta keterampilan yang ada dalam dirinya untuk meningkatkan konsistensi konseptual. Melalui modul pembelajaran konstruktivisme siswa dapat memahami konsep berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas modul konstruktivisme yang telah dikembangkan. Penelitian pengembangan ini menggunakan model 3–D yang bersifat deskriptif. Data penelitian diperoleh dari analisis angket uji validitas oleh validator yang terdiri dari tiga orang dosen biologi dan tiga orang guru biologi di SMP Sabbihisma Padang. Analisis data dengan teknik persentase dan diolah secara deskriptif. Hasil uji validitas modul konstruktivisme yang dinilai validator memperoleh nilai rata-rata pada kategori sangat valid. Dapat disimpulkan bahwa modul konstruktivisme pada materi sistem reproduksi manusia yang telah dihasilkan sangat valid ditinjau dari didaktik, konstruksi dan Modul Bahan Ajar Untuk Persiapan Guru Dalam MengajarDaryantooDaryantoo. 2013. Menyusun Modul Bahan Ajar Untuk Persiapan Guru Dalam Mengajar. Yogyakarta Gava Mediaa.ContohKasus pembelajaran IPA kelas V SD. Berikut ini Contoh Kasus pembelajaran IPA kelas V SD. Bu Is akan mengajarkan IPA dengan topik pernapasan pada manusia, di kelas V SD. Ia mempersiapkan media berupa gambar organ pernapasan dan model organ pernapasan dan model organ pernapasan manusia. Ia juga mempersiapkan LKS tentang nama - nama organ Kaosini warnanya abu abu melambangkan terbentuk nya kmi kelas IPA 3 Dimasa abu abu ,,. oke, itu dulu buat ipa 3 , tunggu desain selanjutnya untuk tas,sepatu topi dll hehehe Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook. Categories: Edit Gambar. Materipelajaran Biologi untuk SMA Kelas 12 IPA bab Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan ⚡️, bikin belajar mu makin seru dengan video belajar beraminasi dari Ruangbelajar. Gambar5 Desain Penelitian Kelas Secara Umum 19 DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR . (PKB) pendidik IPA (guru Kimia SMA) telah dan sedang dilakukan secara terus-menerus, baik terhadap guru yang telah memenuhi persyaratan perundang-undangan maupun kepada guru yang belum. Keseluruhan upaya ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan MnbN.